you

i never knew that i could love someone so deeply, completely, and endlessly untill i fell in love with you

Jumat, 14 Januari 2011

Di Balik Keindahan Bulu Merak

Semua orang pasti akan kagum jika melihat bulu merak. Satu di antara penelitian terkini yang dilakukan para ilmuwan telah mengungkap keberadaan rancangan mengejutkan yang mendasari pola pada bulu merak.

Para ilmuwan Cina telah menemukan mekanisme rumit dari rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka panjang gelombang. Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan rekan-rekannya, dan diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, warna-warna cerah bulu tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi warna atau pigmen, akan tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang menyerupai kristal.

Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo rnuticus). Barbula adalah rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat bulu yang tumbuh pada tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan desain tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih, sebagaimana gambar di sebelah kanan. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat dari protein melanin yang terikat dengan protein lain, yakni keratin. Para peneliti mengamati bahwa bentuk dua dimensi ini, yang ratusan kali lebih tipis daripada sehelai rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro. Melalui pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang terdapat di antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya. Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan dengan beragam sudut yang memiliki perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna.

Jelas bahwa terdapat desain yang ditata dengan sangat istimewa pada pola bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-ruang [celah-celah] teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti terbesar bagi keberadaan desain ini. Pengaturan antar-ruangnya secara khusus sungguh memukau. Jika hal ini tidak ditata sedemikian rupa agar memantulkan cahaya dengan sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keanekaragaman warna tersebut tidak akan terbentuk.

Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan pewarnaan struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu yang memperlihatkan warna struktural, dan warna-warna yang serupa dengan yang terdapat pada permukaan gelembung-gelembung air sabun dapat terbentuk. Berbeda dengan warna rambut manusia yang berasal dari molekul warna atau pigmen, sejauh mana seseorang merawat rambutnya, hasilnya tidak akan pernah secemerlang dan seindah bulu merak.

Jelas bahwa merak memiliki pola dan corak luar biasa dan desain istimewa, dan berkat mekanisme yang sangat sederhana ini, mungkin tidak akan lama lagi kita akan melihat barang dan perlengkapan yang memiliki lapisan sangat cemerlang pada permukaannya.

Hubungan Penistaan Agama dengan Pancasila

Kehidupan beragama tentunya adalah urusan setiap individu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Antar pemeluk agama tidak dibenarkan jika saling menyalahkan, namun sebagai pemeluk agam yang baik tentunya tidak dibenarkan juga jika diam saja ketika agam yang dianut dilecehkan. Kehidupan beragama jika dikaitkan dengan pancasila secara umum berhubungan dengan kelima sila-sila yang ada. Namun lebih besar keterkaitannya dengan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kebebasan bagi warga Negara Indonesia untuk memeluk suatu agama telah dijamin dalam UUD 1945, selain itu juga dijelaskan dalam butir-butir sila pertama pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penistaan agama tidaklah secara mutlak berhubungan dengan Pancasila, ini dikarenakan dalam sila pertama pancasila tidak terdapat aturan yang jelas aliran apa dan aliran yang bagaimana yang disebut sebagai aliran yang menistaklan agama/menyimpang dari agama tertentu. Makna dan arti dalam sila pertama Pancasila sebagai berikut

· Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa

· Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.

· Tidak memaksa warga negara untuk beragama.

· Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.

· Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.

· Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.

Secara garis besar dapat kita artikan jika sila pertama pancasila mengakui adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa, menjamin untuk setiap warga Negara Indonesia memeluk agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan, serta toleransi beragama. Jika dikaitakan dengan Pancasila, penistaaan agama tidak dapat disalahkan secara penuh. Penistaan agama akan jelas jika dikaitakan dengan aturan-aturan yang ada dalam agama tersebut. Kita ambil salah satu contoh, Aliran al-Qiyadah al-Islamiyah yang menyatakan bahwa pemimpinnya Acmad Moshaddeq alias H Salam adalah nabi yang menggantikan dan meneruskan tugas Nabi Muhammad SAW. Tindakan tersebut jelas menyimpang karena menurit aturan dan pedoman dari agama islam (Al Quran) Nabi Muhammad adalah nabi terakhir. Kebanyakan aliran-aliran sesat yang muncul menjadikan pancasila sebagai bentengnya untuk melawan hukuman. Ini dikarenakan pancasila mempunyai pengertian yang umum, untuk hal-hal khususnya (menentukan menyimpang atau tudak) diatur oleh agama itu sendiri dimana dalam hal ini lembaga keagamaan resmi yang diakui negara.